Tata
Busana Dalam Seni Teater
1.
Pengertian Tata Busana
Tata
busana sangat berpengaruh terhadap penonton, karena sebelum seorang pemeran
didengar dialognya terlebih dahulu diperhatikan penampilannya. Maka dari itu,
kesan yang ditimbulkannya pada penonton mengenai dirinya tergantung pada yang
tampak oleh mata penonton. Pakaian yang tampak pertama kali akan membantu
menggariskan karakternya, kemudian dari pakaiannya juga akan memperkuat kesan
penonton. Sebelum membicarakan itu semua maka terlebih dahulu kita mengetahui
tentang istilah tata busana pentas atau kostum pentas.
Segala
sandangan dan perlengkapannya (accessories) yang dikenakan di
dalam pentas disebut dengan tata pakaian pentas. Bahkan bisa pemeran atau
penari dalam pentas mengenakan pakaiannya sendiri, maka pakaian itu beserta perlengkapannya
menjadi kostum pentasnya. Busana pentas meliputi semua pakaian, sepatu, pakaian
kepala dan perlengkapannya, baik yang kelihatan maupun yang kelihatan oleh
penonton.
2.
Bagian-bagian Busana Pentas
Secara
garis besar kostum dapat dibedakan atau digolongkan menjadi lima kelompok yaitu
: Busana dasar, busana kaki, busana tubuh, busana kepala dan
perlengkapan-perlengkapan atau accessories.
a. Busana
dasar
yaitu bagian dari busana yang entah
kelihatan maupun yang tidak terlihat, gunanya untuk membuat indah pakaian yang
terlihat. Busana ini juga untuk membuat efek yang diperlukan dalam sebuah
pertunjukan. Busana ini bisa berbentuk korset, stagen, rok simpai atau busana
untuk membuat perut gendut, pinggul yang besar atau untuk membuat pemeran
tampak gemuk. Contoh yang paling sederhana yaitu pakaian badut.
b. Busana
kaki
yaitu busana yang digunakan untuk
menghias kaki pemeran. Busana ini bisa terdiri dari kaos kaki, sepatu ( olah
raga, periodisasi, klasik, modern, kesatuan atau seragam dan lain-lain), sandal
(modern, tradisional, klasik, rakyat atau keratin) sepatu atau sandal dari suku
atau Negara tertentu yang mempunyai ciri khas tersendiri.
c. Busana
tubuh atau body
yaitu busana yang dipakai tubuh dan
kelihatan oleh penonton. Busana ini meliputi blus, rok, kemeja, celana,
jaket, rompi, jas, sarung dan lain-lain. Busana ini bisa pakaian tradisional
dari suatu daerah, busana kenegaraan, busana modern atau busana fantasi yang
diciptakan untuk tujuan pementasan dengan lakon tertentu.
d. Busana
kepala
yaitu pakaian yang dikenakan di kepala
pemeran, termasuk juga penataan rambut. Corak pakaian kepala tentu saja
tergantung dari corak busana yang akan dikenakan. Pakaian kepala dapat
dimanfaatkan sebagai tanda atau pencitraan seorang pemain di atas pentas.
Misalnya seorang raja ditandai dengan pemakaian mahkota, orang jawa dengan
blangkonnya atau cowboy dengan topi laken. Gaya rambut juga
kadang-kadang dimasukkan kedalam pakaian kepala meskipun ini termasuk bagian
dari tata rias. Busana dan tata rias sangat erat kaitannya dengan melukiskan
peranan hingga kedua hal tersebut perlu diperhatikan bersama.
e. Perlengkapan-perlengkapan/accessories
Accessories yaitu
pakaian yang melengkapi bagian-bagian busana yang bukan pakaian dasar atau yang
belum termasuk dalam busana dasar, busana tubuh, busana kaki dan busana kepala.
Pakaian ini ditambahkan demi efek dekoratif, demi karakter atau tujuan-tujuan
lain. Misalnya kaos tangan, perhiasan, dompet, ikat pinggang, kipas dan
sebagainya.
f. Properties
yaitu benda atau pakaian yang berguna untuk membantu
akting permainan. Perbedaan antara accessories dan propertiestidaklah
begitu jelas, seringkali yang sedianya untuk properties tetapi
kemudian berubah menjadi accessories begitu juga sebaliknya.
Umpamanya, dompet yang dibawa oleh seorang pemeran hanya untuk melengkapi efek
kostum adalah accessories, tetapi bila dompet tersebut digunakan
untuk membantu akting maka dompet tersebut menjadi properties.
Kemudian mantel dan topi yang harus ada pada tempatnya bila adegan mulai, atau
yang dibawa oleh pelaku lain, ini dipandang sebagai properties,
tetapi kalau mantel dan topi itu digunakan oleh pelaku maka ini disebut sebagai
kostum. Jadi suatu accessories yang dikenakan oleh pemeran apabila tidak
digunakan untuk membantu acting permainan maka tetap disebut sebagai
accessories tetapi kalau barang itu digunakan untuk membantu permainan maka
disebut dengan properties. Begitu juga dengan busana kalau tidak digunakan
untuk main maka disebut sebagai properties tetapi kalau digunakan pada waktu
permainan maka disebut sebagai kostum.
3.
Tujuan dan Fungsi Tata Busana
Dalam
pementasan tidak perlu perlengkapan kostum yang mahal tetapi yang diperlukan
adalah efek dari kostum tersebut pada pementasan. Tata busana mempunyai tujuan
yaitu :
·
Membantu penonton agar mendapatkan suatu
ciri atas pribadi peranan.
·
Membantu memperlihatkan adanya hubungan
peranan yang satu dengan peranan yang lain, misalnya sebuah seragam kesatuan.
Agar
busana pementasan mempunyai efek yang diinginkan, maka busana harus menunaikan
beberapa fungsi tertentu yaitu :
· Membantu menghidupkan perwatakan pelaku,
artinya sebelum dia berdialog, busana yang dikenakan sudah menunjukkan siapa
dia sesungguhnya, umurnya, kebangsaannya, status sosialnya, kepribadiannya.
Bahkan tata busana dapat menunjukkan hubungan psikologisnyadengan
karakter-karakter lainnya.
·
Membantu menunjukkan individualisasi
peranan, artinya warna dan gaya tata busana harus dapat membedakan peranan yang
satu dengan peranan yang lain.
·
Membantu memberi fasilitas dan membantu
gerak pelaku, artinya pelaku harus dapat melaksanakan laku atau akting perannya
tanpa terganggu oleh busananya.
Busana tidak harus dapat memberi bantuan
kepada pelaku tetapi busana harus sanggup menambah efek visual gerak, menambah
indah dan menyenangkan dilihat disetiap posisi yang diambil pelaku. Hal ini
sebagian besar tergantung pada temperamen dan kerja sama antara pelaku dan
perencana. Pelaku yang pandai dan cukup latihan biasanya dapat menguasai busana
yang sulit untuk dapat mencari efek visual yang menarik.
4.
Macam-macam Tata Busana
Dalam
penampilannya macam busana pentas bisa digolongkan dalam berbagai bentuk yaitu:
busana historis, modern, nasional, tradisional, sirkus, fantastis, hewan dan
sebagainya.
-
Busana Historis
yaitu bentuk busana pentas yang spesifik
untuk periode-periode berdasarkan sejarah dari kejadian lakon. Misalnya busana
jaman Napoleon adalah serba ketat untuk pria dan jurk menjurai di atas lantai
dengan rumbai dan rampel meriah bagi wanita. Busana pentas kerajaan Mojopahit
akan berbeda dengan kerajaan Mataram.
- Busana Modern
yaitu bentuk busana pentas
yang digunakan tak berbeda dengan pakaian yang digunakan sehari-hari
dimasyarakat.
-
Busana Tradisional
yaitu bentuk busana
yang menggambarkan karakteristik spesifik secara simbolis dan distilir. Busana
seperti ini seringkali berlatar belakang sejarah terutama yang
berhubungan dengan karakter tradisional, periode dan tempat yang khusus.
- Busana nasional yaitu busana yang
menggambarkan secara khas dari suatu negara dan yang bersangkutan secara
historis dan nasional. Misalnya busana tentara Jerman jaman Nazi atau tentara
jepang diperang dunia II.
5.
Cara Merencanakan
Sebelum
kita merancang busana untuk sebuah pementasan maka ada yang perlu kita pelajari
adalah sebagai berikut.
·
Belajar tentang kehidupan dan watak yang
akan dibawakan oleh pemeran, dengan cara bersama-sama menganalisa naskah.
·
Penelitian tentang periode sejarah dan
busana nasional peran yang akan dibawakan, dengan cara meneliti sumber-sumber
yang ada, buku teks perihal tentang kostum, juga harus diteliti
dokumen-dokumen, naskah-naskah perpustakaan yang memiliki bahan-bahan yang
serupa dengan cerita yang akan dibawakan.
2 comments
Apakah untk penyataan masaalah mengenai bju teater jasmine aladdin??nk hurakn mcm mna ya?
EmoticonEmoticon